5 Dampak yang Terjadi Jika Kamu Doomscrolling Setiap Hari Selama Setahun!

·

·

ASKAI.ID – Top UP Isi Ulang Game Murah
– Di tengah derasnya arus informasi digital, banyak orang tanpa sadar terjebak dalam kebiasaan doomscrolling—menggulir layar tanpa henti sambil menyerap berbagai berita dan konten negatif.
Entah doomscrolling di TikTok, Twitter yang kini bernama X, atau Instagram, pola perilaku ini kian menjadi kebiasaan baru yang sulit dihentikan di era digital.
Sekilas tampak sepele, namun kebiasaan ini bisa berdampak serius pada kondisi emosional, fokus, hingga kesehatan tubuh jika dilakukan terus-menerus.
Generasi Z, Milenial, hingga Gen Alpha kini menjadi kelompok paling rentan. Mereka tumbuh dalam dunia digital yang tak pernah berhenti memberi rangsangan visual dan emosional.

Doomscrolling: Kebiasaan Sepele yang Diam-Diam Merusak Kesehatan Mental dan Fisik

Doomscrolling seolah memberi ilusi koneksi dan pengetahuan, padahal di baliknya tersimpan rasa lelah, cemas, dan kehilangan makna.
Kebiasaan ini bahkan bisa mengubah cara seseorang melihat dunia. Semakin lama terjebak dalam arus konten negatif, semakin besar kemungkinan munculnya stres, kecemasan, dan kelelahan mental yang sulit dijelaskan.

Lima Dampak Nyata dari Kebiasaan Doomscrolling

  1. Emosi Menjadi Tidak Stabil dan Cepat Lelah

    Doomscrolling membuat otak terus memproses berbagai emosi dalam waktu singkat—dari tawa, sedih, iri, hingga takut. Akibatnya, sistem emosi menjadi kewalahan.

    Orang yang mengalami hal ini sering kali merasa cepat marah, mudah cemas, dan kehilangan minat pada hal-hal yang dulu menyenangkan. Lama-kelamaan, kebahagiaan terasa datar, sedangkan kesedihan sulit hilang.

  2. Fokus dan Daya Ingat Menurun Drastis

    Paparan konten tanpa henti menyebabkan otak mengalami cognitive fatigue atau kelelahan kognitif. Kamu mungkin sering lupa apa yang baru saja ditonton atau kehilangan fokus saat bekerja.

    Dalam jangka panjang, kemampuan berpikir kritis melemah, dan perhatian mudah teralihkan oleh hal-hal kecil yang tidak penting.

  3. Tubuh Bereaksi Seperti Menghadapi Bahaya Nyata

    Walaupun hanya duduk dan menatap layar, tubuh tetap merespons stres digital dengan cara yang sama seperti menghadapi ancaman.

    Hormon kortisol meningkat, detak jantung naik, dan sistem imun melemah. Jika dilakukan setiap hari selama setahun, hal ini bisa menyebabkan insomnia, kelelahan kronis, hingga gangguan pencernaan.

  4. Produktivitas dan Kreativitas Menurun

    Kebiasaan ‘scroll sebentar’ yang berubah menjadi satu jam membuat banyak waktu terbuang.

    Dampaknya terasa di dunia kerja dan belajar—motivasi menurun, tugas menumpuk, dan ide-ide segar sulit muncul. Padahal, momen hening tanpa distraksi justru penting untuk memunculkan inspirasi dan refleksi diri.

  5. Cara Pandang terhadap Dunia Jadi Lebih Negatif

    Terpapar berita buruk dan drama media sosial terus-menerus dapat mengubah persepsi seseorang terhadap dunia.

    Banyak orang yang kemudian merasa hidup penuh ancaman, kehilangan harapan, dan menjadi lebih sinis. Pandangan ini terbentuk bukan karena kenyataan, melainkan karena algoritma yang terus menyajikan konten penuh kecemasan.

Kesimpulan: Waktunya Lepas dari Guliran Timeline Tanpa Akhir

Kesimpulannya, doomscrolling bukan tanda kelemahan, tetapi bukti betapa kuatnya daya tarik media sosial. Namun, kendali tetap di tanganmu.

Mulailah dengan langkah kecil—batasi waktu layar, pilih konten yang memberi nilai positif, dan beri ruang bagi ketenangan. Karena di balik layar yang tak pernah berhenti itu, ada hidup nyata yang menunggu untuk benar-benar kamu jalani.


Leave a Reply

ASKAI NEWS | Kupon kode diskon: NOVEMBERAIN Selama bulan November.

Nonton Streaming Anime (Askai Anime) di AINIME.ID


 

Translate »