Kondisi Industri Ritel yang Tidak Menentu
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Shinta W Kamdani, memberikan tanggapan terkait penutupan sementara Grand Mall Bekasi. Menurutnya, kondisi industri ritel saat ini tidak sepenuhnya baik-baik saja. Hal ini dipengaruhi oleh menurunnya daya beli masyarakat.
\”Ya, ritel memang sedang menghadapi tantangan. Kita bisa melihat bahwa permintaan dari masyarakat juga sedang menurun,\” ujar Shinta di Jakarta, dikutip Minggu (12/10/2025).
Shinta menyebutkan bahwa pemerintah sudah mulai memperhatikan masalah ini dengan memberikan beberapa insentif. Ia berharap insentif tersebut dapat membantu meningkatkan daya beli masyarakat dan menjaga keberlanjutan bisnis ritel.
\”Harapan kami adalah semoga masih banyak pusat perbelanjaan yang bisa bertahan. Ini tentu saja berdampak pada pekerjaan. Kita harus benar-benar menjaga daya beli masyarakat,\” tambahnya.
Grand Mall Bekasi yang Kini Sunyi
Grand Mall Bekasi, yang dulu menjadi ikon belanja dan hiburan warga Kota Bekasi, kini tampak sunyi. Bangunan megah di Jalan Jenderal Sudirman, Harapan Mulya, kini terlihat gelap dan tertutup di semua pintu masuk. Tidak ada lagi suara musik dari tenant, derap langkah pengunjung, atau aroma makanan cepat saji yang dulu menghiasi area food court.
Menurut pantauan ASKAI.ID – Top UP Isi Ulang Game Murah, Jumat (10/10/2025), suasana di dalam mal sepenuhnya tanpa aktivitas. Tidak ada tanda-tanda kehidupan di dalamnya.
Penutupan Sementara Grand Mall Bekasi
Senior Head Department Marketing Communication Grand Mall Bekasi, Sufala Handri, membenarkan bahwa operasional mall ditutup sejak 1 Januari 2025. Keputusan ini diambil karena tekanan ekonomi yang memengaruhi operasional tenant di dalam mall.
\”Memang untuk operasional Grand Mall Bekasi, area mal atau ritelnya ditutup sementara sesuai keputusan manajemen sejak 1 Januari 2025,\” ujarnya saat dikonfirmasi, Jumat.
Sufala menjelaskan bahwa banyak tenant memilih tutup sementara akibat faktor ekonomi dan pertimbangan biaya. \”Mungkin mereka kembali karena faktor ekonomi dan pertimbangan cost,\” tambahnya.
Informasi Tentang Grand Mall Bekasi
Grand Mall Bekasi memiliki luas NFA (net floor area) seluas 28.699 meter persegi dan GFA (gross floor area) seluas 47.667 meter persegi. GFA mencakup total luas semua lantai bangunan, termasuk bagian luar, koridor, tangga, dan ruang mekanis. Sementara NFA adalah luas yang benar-benar bisa digunakan untuk aktivitas bisnis.
Pemilik Grand Mall Bekasi adalah Grup Lippo, dengan pengelolaannya di bawah anak usahanya, Lippo Malls Indonesia. Grup Lippo adalah konglomerasi bisnis milik konglomerat Mochtar Riady. Saat ini, bisnis Lippo banyak dialihkan ke generasi kedua, salah satunya sektor properti yang diestafetkan ke James Riady.
Status Terkini Grand Mall Bekasi
Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pemilik Grand Mall Bekasi tentang rencana masa depan bangunan lima lantai itu. Apakah akan dibuka kembali, direnovasi, diambil alih manajemen baru, atau dialihfungsikan, masih menjadi pertanyaan besar.


Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.