Alasan Dharma Pongrekun Percaya Bjorka Belum Ditangkap: Drama atau Fakta?

·

·

Penangkapan Bjorka: Drama atau Fakta?

Sebuah isu menarik muncul terkait penangkapan hacker ternama yang dikenal dengan nama Bjorka. Mantan Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Komjen Pol (Purn) Dharma Pongrekun, menyatakan bahwa Bjorka masih berkeliaran dan belum ditangkap oleh pihak berwajib.

Dharma Pongrekun menegaskan bahwa informasi yang diberikan oleh polisi mengenai penangkapan Bjorka hanya sebuah drama. Ia menuturkan bahwa keterangannya berasal dari temannya yang baru saja berkomunikasi melalui WhatsApp dengan Bjorka asli. Menurutnya, Bjorka yang asli tidak berada di Indonesia.

Banyak Akun Mengklaim sebagai Bjorka

Menurut Dharma Pongrekun, banyak akun yang mengaku sebagai Bjorka. Ia menyebut ini sebagai permainan opini. Meskipun demikian, ia memastikan bahwa informasi yang ia sampaikan berasal dari sumber tepercaya, yaitu temannya yang memberitahukannya melalui telepon.

Ia juga menjelaskan bahwa penangkapan Bjorka oleh Polda Metro Jaya adalah hal yang tidak benar. \”Itu drama,\” ujarnya dalam wawancara yang dikutip dari kanal YouTube Ngaji Roso.

Sosok WFT, Tersangka Bjorka

Sosok di balik nama Bjorka yang ditangkap adalah WFT (22 tahun). Ia berasal dari Desa Totolan, Kecamatan Kakas Barat, Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara. WFT ditangkap pada 23 September 2025 lalu.

Dalam video yang beredar, terlihat petugas polisi melakukan penggerebekan terhadap WFT ke dalam sebuah rumah. Rumah tersebut milik pacar dari WFT. Dalam rekaman 25 detik yang beredar, WFT terlihat duduk di kursi panjang bersama dua wanita. Salah satu dari mereka tampak berusia paruh baya.

WFT mengenakan kaos hitam lusuh dan celana pendek. Ia tampak tegang saat ditanyai oleh polisi. Seorang petugas menunjuk handphone yang diduga digunakan untuk melakukan kejahatan siber.

Latar Belakang WFT

WFT merupakan anak yatim-piatu. Ia adalah anak tunggal yang sudah ditinggal kedua orang tuanya. Meskipun begitu, ia menjadi tulang punggung keluarganya. Wakil Direktur Reserse Siber Polda Metro Jaya, AKBP Fian Yunus, menyampaikan bahwa WFT memiliki tanggung jawab besar terhadap keluarga.

Selain itu, WFT hanya berpendidikan terakhir Sekolah Menengah Pertama (SMP). Ia tidak memiliki latar belakang sebagai ahli Teknologi Informasi (IT). Namun, ia secara otodidak mempelajari IT melalui komunitas-komunitas media sosial.

Motif Penyelundupan Data

AKBP Herman Edco Wijaya Simbolon menambahkan bahwa WFT melakukan aksi peretasan sejak 2020. Ia menyasar data nasabah bank dan melakukan pemerasan terhadap sebuah bank. Akan tetapi, bank tersebut tidak menggubris hingga akhirnya melaporkan kejadian ini ke polisi pada 17 April 2025.

Motif utama WFT adalah mencari uang. Semua aktivitas yang dilakukannya selama ini bertujuan untuk mendapatkan keuntungan finansial. Penyidikan kasus ini dimulai sejak Februari 2020.

Awal Mula Aktivitas Bjorka

Semua bermula saat WFT menggunakan akun X @Bjorkanesia mengklaim telah meretas 4,9 juta data nasabah bank. Ia juga mengirimkan pesan ke akun resmi bank terkait peretasan. Niat dari pelaku adalah melakukan pemerasan terhadap bank swasta.





Leave a Reply

ASKAI NEWS | Kupon kode diskon: NOVEMBERAIN Selama bulan November.

Nonton Streaming Anime (Askai Anime) di AINIME.ID


 

Translate »