BBM Campur Ethanol 10%: Waspadai Kendaraan yang Rentan Rusak

·

·

Penggunaan Etanol dalam BBM: Potensi Positif dan Dampak Negatif

Pencampuran bahan bakar minyak (BBM) dengan etanol kini menjadi topik yang ramai dibicarakan. Etanol, yang berasal dari bahan nabati seperti tebu atau singkong, diproyeksikan sebagai solusi untuk mengurangi emisi karbon serta ketergantungan pada impor BBM. Namun, kebijakan ini juga menimbulkan berbagai pro dan kontra di kalangan masyarakat.

Etanol memiliki sifat carbon neutral karena proses produksinya menyerap CO2 dari lingkungan, lalu melepaskannya kembali saat digunakan sebagai bahan bakar. Hal ini membuatnya menjadi alternatif yang lebih ramah lingkungan dibandingkan bensin konvensional. Selain itu, etanol juga meningkatkan nilai oktan (RON), sehingga dapat meningkatkan performa mesin kendaraan.

Namun, penggunaan etanol tidak sepenuhnya tanpa risiko. Salah satu dampak negatifnya adalah potensi kerusakan pada kendaraan yang diproduksi sebelum tahun 2000. Kendaraan tersebut umumnya tidak dirancang untuk menangani campuran etanol yang tinggi, sehingga komponen seperti sil dan selang bisa mengalami kerusakan akibat sifat hidroskopis etanol yang menyerap uap air.

Berikut beberapa jenis kendaraan yang rentan terkena dampak negatif dari pencampuran etanol:

Mobil

  • MPV/Minibus:
  • Toyota Kijang Kapsul (1997–2004)
  • Mitsubishi Kuda (1999–2005)
  • Daihatsu Taruna (1999–2006)
  • Daihatsu Espass (1999-2000-an)

  • Sedan:

  • Honda Accord (2000)
  • Peugeot 306 STMT (2000)
  • Hyundai Accent (1999)
  • Timor S515 (1997-2000)
  • Toyota Corolla Twin Cam (1992)
  • Toyota Cressida (1987)

  • Mobil Kecil:

  • Mazda Interplay (1991)
  • Suzuki Esteem (2000)

Motor

  • Motor 2 Tak Populer:
  • Yamaha RX-King
  • Honda NSR SP 150
  • Suzuki RGR 150
  • Suzuki Satria 120 (Satria 2-Tak)
  • Yamaha F1ZR

  • Motor Bebek Jadul:

  • Honda Astrea
  • Suzuki Shogun
  • Honda Supra
  • Yamaha Crypton

  • Motor Klasik Lainnya:

  • Vespa
  • Suzuki TS125

Selain itu, kondisi iklim Indonesia yang lembab memperparah risiko kerusakan pada kendaraan. Etanol yang menyerap uap air bisa menyebabkan penurunan RON dan munculnya air bebas di tangki bahan bakar. Hal ini bisa mengganggu kualitas bahan bakar dan merusak komponen mesin.

Negara yang Pernah Menerapkan Pencampuran Etanol ke BBM

Indonesia bukanlah satu-satunya negara yang menerapkan pencampuran etanol dalam BBM. Sejumlah negara telah melakukan hal serupa:

  • Brasil: Telah mewajibkan campuran etanol hingga 27 persen dalam bensin.
  • Amerika Serikat dan India: Rata-rata mencapai 20 persen campuran etanol dalam BBM.
  • Indonesia: Sudah mulai mengenalkan Green Pertamax dengan campuran 5% etanol (E5). Di beberapa wilayah seperti Jawa Timur, BBM E10 sudah tersedia secara terbatas.

Dengan adanya kebijakan ini, masyarakat perlu memahami baik manfaat maupun risiko yang mungkin terjadi. Meskipun etanol memiliki potensi positif dalam mengurangi emisi karbon, penggunaannya harus disertai dengan pemahaman yang cukup tentang karakteristik kendaraan dan lingkungan sekitarnya.



Leave a Reply

ASKAI NEWS | Kupon kode diskon: NOVEMBERAIN Selama bulan November.

Nonton Streaming Anime (Askai Anime) di AINIME.ID


 

Translate »