Dari Karawang ke Dunia: Toyota Indonesia Jadi Pilar Industri Otomotif Nasional

·

·

Pabrik Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) sebagai Pilar Industri Otomotif Nasional



Pabrik Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) yang berada di Karawang menjadi salah satu contoh nyata keberhasilan industri otomotif nasional dalam memenuhi standar global. Sebagai anak usaha langsung dari Toyota Motor Corporation (TMC), pabrik ini tidak hanya melayani pasar domestik, tetapi juga menjadi bagian penting dari rantai pasok global Toyota. Berbagai model andalan seperti Kijang Innova Zenix, Fortuner, dan Yaris Cross diproduksi di sini dan dikirim ke lebih dari 40 negara di Asia, Timur Tengah, hingga Amerika Latin.



Model-model hybrid seperti Innova Zenix dan Yaris Cross telah menjadi basis ekspor utama, membuktikan bahwa industri otomotif Indonesia mampu bersaing di pasar internasional. Prestasi ini merupakan hasil perjalanan panjang sejak 1971 ketika Toyota pertama kali memperkenalkan Corolla. Pada 1973, Toyota mulai memproduksi kendaraan secara lokal untuk mencapai kemandirian industri otomotif. Empat tahun kemudian, Kijang generasi pertama lahir, dirancang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia.

Kehadiran Kijang tak bisa dipisahkan dari program Kendaraan Bermotor Niaga Serbaguna (KBNS). Saat itu, pemerintah ingin memiliki kendaraan dengan harga terjangkau yang dapat dibeli oleh masyarakat sekaligus mendukung pembangunan nasional.



Transformasi Kijang terus berlanjut hingga generasi ketiga pada 1987, saat ekspor perdana dilakukan ke Brunei Darussalam dan negara-negara lain di Asia Pasifik. Hingga 2023, Toyota Indonesia memulai produksi dan ekspor kendaraan berteknologi hybrid sebagai respons terhadap tren elektrifikasi.

Secara keseluruhan, Toyota Indonesia memiliki lima fasilitas produksi yang mendukung proses fabrikasi kendaraan. Sunter Plant 1 fokus pada produksi mesin TR dengan kapasitas 195 ribu unit, sedangkan Sunter Plant 2 menghasilkan press part sebanyak 96 ribu unit per tahun serta casting part sebanyak 24 ribu ton per tahun.

Produksi kendaraan utuh dilakukan di tiga pabrik utama di Karawang. Karawang Plant I memproduksi model IMV seperti Innova dan Fortuner dengan kapasitas hingga 144 ribu unit per tahun. Karawang Plant II memproduksi Yaris, Veloz, dan Yaris Cross dengan kapasitas sekitar 138 ribu unit per tahun. Sementara itu, Karawang Plant III didedikasikan untuk produksi berbagai varian mesin dengan kapasitas mencapai 228 ribu unit per tahun.

Fasilitas lengkap mulai dari stamping, welding, painting, assembly, hingga lintasan uji menjadikan kompleks ini sebagai salah satu fasilitas manufaktur otomotif paling modern di kawasan Asia Tenggara.



Peran Karawang dalam rantai pasok global semakin besar seiring meningkatnya tren elektrifikasi. Toyota Indonesia telah mengekspor mobil hybrid dari Karawang dengan pertumbuhan signifikan, bahkan mencapai lonjakan lebih dari 100 persen pada 2024. Selain itu, mesin hasil produksi Karawang juga diekspor untuk memenuhi kebutuhan negara lain. Investasi besar pun terus digelontorkan, seperti Rp 2,5 triliun untuk mendukung produksi Yaris Cross hybrid, yang sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai basis produksi kendaraan ramah lingkungan.

Menurut Wakil Presiden Direktur TMMIN Bob Azam, capaian tersebut merupakan andil besar dari seluruh rantai pasok industri otomotif Indonesia dan sektor pendukung lainnya. \”Industri manufaktur memiliki efek berganda terhadap ekonomi nasional. Hal ini mengingat industri manufaktur dari hulu ke hilir merupakan salah satu sumber pendapatan negara yang diperoleh dari pajak pertambahan nilai (PPN). Termasuk diantaranya distributor, logistic partner atau pelaku transportasi dan pelabuhan, serta menyerap tenaga kerja yang banyak,\” katanya di Karawang, belum lama ini.



Lebih lanjut, keberadaan Toyota Karawang menunjukkan bahwa industri otomotif Indonesia mampu berperan lebih dari sekadar memenuhi kebutuhan lokal. Dengan kualitas produksi yang mampu bersaing di pasar internasional, tingkat kandungan lokal yang terus ditingkatkan, serta kesiapan menghadapi standar ketat negara tujuan, pabrik ini menjadi simbol keterhubungan Indonesia dengan pasar otomotif global.

Ini dibuktikan dengan kinerja ekspor Toyota yang terus mengalami pertumbuhan. Pada 2018, pabrikan mencatat ekspor kumulatif satu juta unit. Satu juta unit berikutnya tercapai pada 2022 ketika Toyota Indonesia menembus pasar Australia melalui Fortuner. Pada 2023, seiring dengan sambutan hangat terhadap Kijang Innova Zenix dan Yaris Cross baik dalam maupun luar negeri, ekspor kumulatif Toyota menjadi 2,5 juta unit dan pada tahun ini bersiap mencatat sejarah baru dengan volume 3 juta unit ke lebih dari 100 negara tujuan.

\”Dengan dukungan pemerintah dan semua pihak, termasuk supply chain, kita dapat mendorong peningkatan kapasitas serta daya saing pemasok dalam negeri yang siap bersaing di pasar global,\” tuntas Bob.


Leave a Reply

ASKAI NEWS | Kupon kode diskon: NOVEMBERAIN Selama bulan November.

Nonton Streaming Anime (Askai Anime) di AINIME.ID


 

Translate »