Isu Keracunan MBG dan Respons dari Kepala BGN
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kini menjadi perhatian publik setelah ribuan siswa mengalami keracunan massal. Hal ini memicu berbagai respons dari tokoh masyarakat, termasuk para komika tanah air seperti Sandi Sukron yang menyampaikan kritik terhadap pendapat seorang YouTuber, Deddy Corbuzier.
Sandi Sukron dalam unggahan di Threads menulis kalimat tajam yang ditujukan kepada Deddy. Ia mengingatkan bahwa anak-anak yang menolak MBG disebut \”pea\” (pinter amat) oleh Deddy. Namun, kini banyak dari mereka mengalami keracunan, sehingga membuat Sandi bertanya-tanya mengapa mereka menolak.
Sebelumnya, Deddy Corbuzier sempat memberikan kritik keras terhadap anak-anak yang tidak suka dengan menu MBG. Dalam video yang diunggah pada Jumat (17/1/2025), ia menghardik anak kecil yang merasa menu ayam tidak enak. Ucapan itu dinilai kasar dan tidak pantas, karena menyentuh perasaan anak-anak.
Tanggapan dari Kepala BGN
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, melaporkan sejumlah kejadian luar biasa (KLB) yang terjadi selama pelaksanaan program MBG kepada Presiden RI, Prabowo Subianto, pada Sabtu (27/9/2025). Dadan menjelaskan bahwa jumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) meningkat drastis. Pada periode 6 Januari hingga 31 Juli 2025, terdapat 2.391 unit SPPG dengan 24 kasus kejadian. Sementara pada periode 1 Agustus hingga 27 September 2025, jumlah SPPG meningkat menjadi 7.244 unit dengan 47 kasus kejadian.
Dadan menambahkan bahwa data menunjukkan bahwa banyak insiden terjadi pada SPPG yang baru beroperasi karena SDM masih membutuhkan jam terbang. Hingga saat ini, total SPPG yang telah beroperasi mencapai 9.615 unit dan telah melayani sekitar 31 juta penerima manfaat.
Faktor lain yang turut memicu insiden tersebut adalah kualitas bahan baku, kondisi air, serta pelanggaran terhadap Standar Operasional Prosedur (SOP).
Langkah yang Diambil oleh Presiden
Menanggapi laporan tersebut, Presiden Prabowo menyampaikan keprihatinannya atas berbagai insiden yang terjadi. Ia menekankan pentingnya peningkatan tata kelola di setiap satuan layanan. Presiden juga memberikan sejumlah arahan, salah satunya agar setiap SPPG memiliki koki terlatih serta alat rapid test untuk memeriksa kualitas makanan.
Selain itu, Prabowo menginstruksikan agar setiap SPPG dilengkapi dengan alat sterilisasi food tray, filter air, serta CCTV yang terhubung langsung ke pusat. Langkah-langkah ini diharapkan dapat memperkuat kualitas layanan dan menjamin program pemenuhan gizi nasional berjalan lebih aman dan tepercaya.
Penjelasan Presiden tentang Kekurangan Program MBG
Sabtu (27/9/2025) saat Prabowo tiba di Tanah Air setelah merampungkan kunjungan kerja ke luar negeri, dia mengakui bahwa sebuah program sebesar MBG wajar menghadapi kendala di awal, tetapi menegaskan bahwa persoalan itu harus segera diselesaikan.
\”Ini masalah (program) besar jadi pasti ada kekurangan di awal. Tapi, saya juga yakin bahwa kita akan selesaikan dengan baik ya,\” kata Prabowo, di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (27/9/2025).
Karena itu, ia berjanji akan segera menggelar rapat bersama Kepala BGN untuk mencari solusi. \”Saya baru dari luar negeri tujuh hari, saya monitor ada perkembangan itu. Habis ini, saya langsung akan panggil Kepala BGN dengan beberapa pejabat kita akan diskusikan ya,\” ujar dia.
Presiden kembali mengingatkan tujuan utama program MBG, yakni memastikan anak-anak yang kerap kesulitan mendapatkan makanan bergizi bisa memperoleh asupan yang layak.


Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.