Konsisten Beri Insentif untuk Guru Agama, Pemprov Jateng Dapat Pujian

·

·

Pemprov Jawa Tengah Berikan Insentif untuk Guru Agama dan Penghafal Kitab Suci

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) terus menunjukkan komitmen dalam memberikan dukungan kepada guru agama dan penghafal kitab suci. Upaya ini tidak hanya menjadi bentuk apresiasi, tetapi juga sebagai wujud nyata dari peran pemerintah dalam memperkuat nilai keagamaan dan moralitas masyarakat.

Anggaran yang Dialokasikan

Pada tahun 2025, Pemprov Jateng mengalokasikan anggaran sebesar Rp250 miliar untuk insentif guru agama. Anggaran tersebut akan dinaikkan pada tahun 2026 menjadi sebesar Rp300 miliar. Insentif ini diberikan kepada seluruh pengajar agama, baik itu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, maupun Konghuchu.

Berdasarkan data dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Jateng, jumlah penerima insentif guru agama Islam pada 2025 mencapai 225.187 orang, sementara untuk agama Kristen sebanyak 4.430 orang, Katolik 475 orang, Hindu 180 orang, Buddha 545 orang, dan Konghuchu sebanyak 13 orang.

Peran Pemerintah dalam Memberdayakan Masyarakat

Ketua Umum DPP Rabithah Alawiyah, Taufiq Abdulqadir Assegaf menyampaikan bahwa upaya Pemprov Jateng dalam memberikan insentif kepada guru agama adalah contoh konkret peran pemerintah dalam memberdayakan masyarakat berbasis nilai keagamaan dan moralitas. Ia menilai model kebijakan seperti ini layak direplikasi di wilayah lain.

“Program ini sejalan dengan misi Rabithah Alawiyah dalam memperkuat peran ulama dan tokoh agama sebagai penuntun umat di tengah tantangan zaman,” ujar Taufiq saat hadir dalam forum Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) di Semarang pada Sabtu, 11 Oktober 2025.

Penyaluran Anggaran Secara Konsisten

Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin menjelaskan bahwa selama kurang lebih enam tahun terakhir, Pemprov Jawa Tengah secara konsisten menyalurkan anggaran sebesar Rp260 hingga Rp270 miliar dari APBD untuk mendukung guru-guru agama dan para penghafal kitab suci di seluruh Jawa Tengah.

Gus Yasin, sapaan akrabnya, menekankan bahwa penghargaan ini diberikan bukan hanya kepada penghafal Al-Qur’an, melainkan juga kepada penghafal kitab suci dari agama-agama lain. Hal ini merupakan bentuk toleransi yang dilakukan oleh Pemprov Jateng.

Bentuk Apresiasi yang Langsung

Meski mayoritas penerima penghargaan adalah para penghafal Al-Qur’an, program ini tetap memberikan apresiasi kepada semua penghafal kitab suci dari berbagai agama. Setiap penerima diberikan penghargaan langsung tanpa melalui proposal, yaitu sebesar satu juta rupiah per orang.

“Ada hafiz dari Papua yang menyampaikan rasa syukur dan terima kasih,” kata Taj Yasin, menunjukkan bahwa program ini telah mendapat respon positif dari berbagai daerah di Indonesia.

Kesimpulan

Program insentif guru agama dan penghafal kitab suci yang dilakukan oleh Pemprov Jawa Tengah tidak hanya memberikan dukungan finansial, tetapi juga menjadi bentuk apresiasi terhadap peran penting para guru agama dalam menjaga nilai-nilai spiritual dan moral. Dengan pendekatan yang inklusif dan adil, program ini menjadi contoh bagaimana pemerintah dapat berkontribusi dalam memperkuat persatuan dan kerukunan antar umat beragama.


Leave a Reply

ASKAI NEWS | Kupon kode diskon: NOVEMBERAIN Selama bulan November.

Nonton Streaming Anime (Askai Anime) di AINIME.ID


 

Translate »