Ormas Islam Tanahlaut Ajak TNI Kembangkan Sorgum, Panen Berlimpah

Inovasi Budidaya Sorgum di Kabupaten Tanahlaut

Budidaya sorgum di Kabupaten Tanahlaut (Tala), Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menarik perhatian banyak pihak. Komoditas pangan ini berhasil tumbuh subur dan memberikan hasil panen yang melimpah, meski ditanam di lahan marjinal seperti bekas tambang. Hal ini menjadi bukti bahwa sorgum mampu menjadi solusi untuk meningkatkan ketahanan pangan di wilayah tersebut.

Seorang petani bernama Anton Kuswoyo telah melakukan penanaman sorgum beberapa waktu lalu di wilayah Kecamatan Jorong/Kintap. Pada Jumat kemarin, ia bersama rombongan organisasi keagamaan LDII Tala bertemu dengan Dandim 1009/Tanah Laut (TLa), Letkol (Inf) Adhy Irawan. Pertemuan ini berlangsung dalam rangka beraudiensi dan memperkenalkan program kerja LDII Tala.

Dandim baru ini sangat tertarik dengan kesuksesan Anton dalam menanam sorgum di lahan marginal. Bahkan, Adhy menyatakan niatnya untuk mencoba menanam sorgum di lahan belakang Makodim 1009TLa yang terletak di kawasan Jalan A Yani, Pelaihari. Menurutnya, saat ini ketahanan pangan menjadi bagian dari tugas ekstra aparat keamanan, termasuk tentara maupun polisi. Oleh karena itu, setiap program ketahanan pangan yang dinilai baik selalu didukung.

Anton menjelaskan bahwa tujuan kedatangannya ke Makodim 1009/TLa adalah untuk bersilaturahmi dengan Dandim baru. Selain itu, ia juga memperkenalkan jajaran pengurus harian DPD Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Tala serta memaparkan delapan bidang pengabdian LDII kepada bangsa dan negara. Delapan bidang tersebut antara lain: kebangsaan, dakwah, pendidikan, ekonomi syariah, kesehatan herbal, ketahanan pangan dan lingkungan hidup, teknologi digital, serta energi baru terbarukan.

Pada pertemuan tersebut, Anton menyoroti dua bidang yang potensial untuk disinergikan dengan Kodim 1009/TLa, yaitu bidang kebangsaan dan ketahanan pangan. Di hadapan Dandim yang didampingi Kasdim Mayor Sarjito, ia menjelaskan bahwa LDII memiliki program budidaya dan konsumsi sorgum.

\”Sejak 2023, kami telah melakukan penelitian budidaya sorgum di lahan marginal. Alhamdulillah, hasilnya optimal dan layak dijadikan program strategis di bidang ketahanan pangan,\” ujar Anton.

Menurut akademisi Tala ini, sorgum memiliki keunggulan dibandingkan nasi karena rendah kadar gula, tinggi protein, dan kaya serat. Oleh karena itu, sorgum sangat cocok bagi penderita diabetes maupun sebagai pilihan dalam program diet sehat.

Dandim spontan menyambut baik program ketahanan pangan tersebut. Bahkan, ia mengapresiasi upaya pemanfaatan lahan marginal untuk budidaya tanaman pangan alternatif seperti sorgum. Terlebih, di Tala sorgum bisa dibudidayakan di lahan marginal. Hal ini menurut Dandim memiliki nilai plus sehingga perlu didukung pengembangannya untuk memperkuat ketahanan pangan Tala.

Keunggulan Sorgum sebagai Alternatif Pangan

Sorgum tidak hanya menjadi solusi untuk daerah yang memiliki lahan marjinal, tetapi juga menjadi pilihan yang sehat dan bergizi. Berbeda dengan beras yang kaya akan karbohidrat, sorgum memiliki kandungan gula yang lebih rendah dan kaya akan protein serta serat. Ini membuatnya menjadi alternatif yang ideal untuk masyarakat yang ingin menjaga kesehatan, terutama bagi penderita diabetes atau yang sedang menjalani program diet.

Selain itu, sorgum juga mudah diproduksi dan tidak memerlukan banyak air. Hal ini membuatnya cocok untuk ditanam di daerah yang kurang mendapat perhatian dalam hal pertanian. Dengan adanya inovasi seperti ini, diharapkan masyarakat dapat lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan mereka sendiri.

Kerjasama Antara LDII Tala dan Kodim 1009/TLa

Pertemuan antara LDII Tala dan Kodim 1009/TLa membuka peluang untuk kolaborasi yang lebih luas. Dengan adanya kesamaan visi dalam bidang ketahanan pangan, kedua pihak sepakat untuk saling mendukung dan mengembangkan program-program yang berdampak positif bagi masyarakat Tala.

LDII Tala berkomitmen untuk terus mengembangkan program ketahanan pangan, sementara Kodim 1009/TLa siap memberikan dukungan logistik dan teknis. Dengan begitu, diharapkan hasil panen sorgum dapat meningkat dan lebih banyak lagi masyarakat yang terlibat dalam budidaya tanaman ini.