Pelantikan Pengurus IPMK Kuningan-Yogyakarta: Budaya Sunda Berlabuh di Tanah Rantau

·

·

Budaya Sunda di Kota Pelajar Jogja

Di Kota Pelajar Yogyakarta, nuansa budaya Sunda terasa jelas meski berada jauh dari kampung halaman. Gamelan yang berbunyi lembut, kidung tradisional yang syahdu, dan tarian khas Tatar Pasundan yang lentik mengiringi setiap langkah para pelajar dan mahasiswa asal Kabupaten Kuningan. Ini bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga cara mereka menjaga kekayaan budaya di tengah tanah rantau.

Pelantikan pengurus baru Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kuningan (IPMK) Yogyakarta berlangsung di Asrama Kujang Jawa Barat, pada Minggu 28 September 2025. Acara ini menjadi momen istimewa untuk merayakan pergantian kepemimpinan sekaligus memperkuat identitas budaya. Acara ini turut dihadiri oleh Bupati Kuningan, Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si, bersama Pj Sekda, Dr. Wahyu Hidayah, M.Si, serta jajaran pejabat Pemerintah Kabupaten Kuningan yang datang dari Jawa Barat sebagai bentuk dukungan moril bagi warganya yang menuntut ilmu di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

“Ngumbara” Bukan Sekadar Merantau, Tapi Menjaga Makna

Dengan tema “Ngumbara ka Yogyakarta pikeun Nyukcruk Pangaweruh, Ngahiji Dina IPMK keur Ngawangun Kuningan,” pelantikan ini menggambarkan filosofi mendalam. Merantau bukan hanya untuk menuntut ilmu, tetapi juga proses menempa diri sambil tetap menjaga tali budaya dan jati diri.

Bupati Kuningan menyampaikan rasa hormatnya kepada tokoh adat Sunda, Raden Wedana Dwipangsa Yudademang Wangsapilih, S.H., yang akan segera dilantik menjadi Tumenggung. Tokoh ini memiliki peran penting dalam pelestarian adat. Dian mengatakan bahwa ilmu bukan semata-mata teori, melainkan harus tumbuh bersama nilai kemanusiaan.

Ia menekankan bahwa kehidupan mahasiswa di tanah rantau adalah ruang belajar sejati—belajar mengambil keputusan, membangun relasi, dan tumbuh dalam keterbatasan. Justru karena jauh dari keluarga, para pelajar ini ditempa menjadi pribadi yang tangguh dan mandiri.

Ketua IPMK Terpilih: Tempat Berproses Bersama

Ketua IPMK terpilih, Asep Hamdan Naimin dari UIN Sunan Kalijaga, menegaskan bahwa IPMK bukan sekadar organisasi, melainkan tempat berproses bersama. “Kami ingin menjadikan IPMK sebagai kawah candradimuka, tempat bertumbuhnya generasi muda yang akan kembali membawa manfaat bagi Kuningan,” ujar Asep.

Tidak hanya Asep, para anggota IPMK lainnya juga menyuarakan perasaan yang serupa. Salah satunya, Aura Ilma Lychandra, mahasiswi UNY asal Cijoho, yang menyebut IPMK sebagai tempat pulang saat jauh dari rumah. “Di sini, kami saling mengingatkan dan saling menguatkan. Kuningan selalu kami bawa ke mana pun kami melangkah,” ujarnya.

Dukungan Pemerintah, Warisan untuk Generasi Berikutnya

Dalam kesempatan tersebut, Bupati juga berjanji akan mendukung keberlangsungan Asrama Kujang sebagai markas kegiatan IPMK. Pemkab Kuningan akan memberikan bantuan operasional agar tempat ini terus menjadi ruang aman dan nyaman untuk berkegiatan, bersilaturahmi, dan membangun solidaritas.

Ia juga menitip pesan penting kepada seluruh mahasiswa: jaga budaya, rawat warisan leluhur, dan jadikan pendidikan sebagai alat untuk mengabdi, bukan sekadar prestise pribadi. “Jangan abaikan amanah orang tua. Kalian merantau bukan untuk bersenang-senang, tapi untuk menjemput masa depan,” tegas Dian Rachmat Yanuar.

Budaya Sunda Tak Pernah Jauh dari Hati Perantau

Pelantikan ini menjadi bukti bahwa budaya Sunda tidak pernah benar-benar jauh dari hati para perantau. Meski berada ratusan kilometer dari kampung halaman, mereka tetap bersatu dalam semangat yang sama: belajar, berkarya, dan kembali untuk membangun.

Dalam setiap irama gamelan yang ditabuh dan kidung yang dilantunkan, terselip harapan bahwa generasi muda Kuningan di Yogyakarta tak sekadar menjadi pintar, tetapi juga bijaksana, berakar, dan siap mengabdi.



Leave a Reply

ASKAI NEWS | Kupon kode diskon: NOVEMBERAIN Selama bulan November.

Nonton Streaming Anime (Askai Anime) di AINIME.ID


 

Translate »