JAKARTA, ASKAI.ID – Top UP Isi Ulang Game Murah
Progres Pembangunan Saluran Irigasi di Desa Nangsri
Pembangunan saluran irigasi melalui Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) di Desa Nangsri, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah, telah mencapai 93,7 persen. Proyek ini ditargetkan selesai pada Oktober 2025.
Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menyatakan bahwa program ini akan terus diperluas ke kecamatan lain yang belum sempat tersentuh karena keterbatasan waktu dan anggaran. Untuk di Desa Nangsri, P3TGAI dilaksanakan pada Saluran Tersier D.I. Kalongan dan Saluran Sekunder Kebak yang dikelola P3A Tirta Asri.
Total panjang saluran yang dibangun adalah 743 meter, terdiri dari 677 meter melalui program pemerintah ditambah 68 meter hasil swadaya masyarakat. Hasilnya, area irigasi meningkat dari 28 hektar menjadi 32 hektar.
Dody mengapresiasi partisipasi aktif warga dalam mendukung program pemerintah. Ia menyampaikan:
“Alhamdulillah dari target awal sekitar 670 meter, masyarakat berkenan menambah melalui swadaya menjadi sekitar 740 meter. Saat ini, progres sudah 93 persen, Insya Allah pada Oktober sudah selesai semuanya.”
Anggaran dan Target Tahun 2026
Dody menyampaikan bahwa anggaran untuk P3-TGAI setiap tahun ada dan dipastikan akan ada penambahan anggaran pada tahun depan. Ia menjelaskan:
“Kami akan tambahi, kalau tidak salah lebih dari 50 persen lebih tinggi daripada tahun 2025.”
Pada tahun 2026, Kementerian PU menargetkan pembangunan 12.000 titik P3TGAI. Hal tersebut sejalan dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2025 yang memberi kewenangan kepada pemerintah pusat untuk ikut merehabilitasi jaringan irigasi provinsi, kabupaten, dan kota yang selama ini belum tersentuh.
Fokus pada Kesejahteraan Petani
Dody menegaskan bahwa pelaksanaan P3TGAI sejalan dengan arahan Presiden Prabowo untuk meningkatkan kesejahteraan petani di seluruh Indonesia. Ia menjelaskan:
“Fokusnya adalah bagaimana petani di seluruh Indonesia bisa semakin sejahtera. Tugas kami di PU adalah memastikan air mengalir hingga ke sawah-sawah yang terjauh. Irigasi tersier, sekunder, hingga primer harus rapi, sempurna, dan tidak ada kebocoran, sehingga benar-benar bermanfaat bagi petani.”
Selain itu, Dody juga menyinggung pentingnya koordinasi lintas kementerian dalam mendukung produktivitas pertanian. Ia menyebutkan kebutuhan seperti penyediaan burung hantu untuk membasmi hama tikus atau subsidi pupuk.
“Hal-hal ini akan kita koordinasikan dengan Menteri Pertanian. Intinya, apa yang bisa PU kerjakan akan kita lakukan, dan yang perlu sinergi lintas kementerian akan kita bahas bersama. Tujuannya satu, agar petani kita semakin sejahtera, dan generasi muda tertarik mengelola sawah sehingga swasembada pangan bisa tercapai,” tambahnya.
Harapan untuk Generasi Muda
Dody menegaskan tujuan akhir program ini adalah meningkatkan kesejahteraan petani sekaligus menarik generasi muda kembali mengelola sawah.
“Harapannya para anak muda mulai tertarik untuk mengurusi sawah-sawah yang di pedesaan dan swasembada pangan bisa terlaksana di tengah gejolak politik dunia yang makin tidak karuan seperti ini,” ujar Menteri Dody.
Komitmen BBWS Bengawan Solo
Sementara itu, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PU Gatut Bayuadji menegaskan komitmen untuk menuntaskan seluruh lokasi P3TGAI sesuai target.
“BBWS Bengawan Solo melaksanakan P3TGAI di 502 lokasi dengan sebaran di 16 kabupaten di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Saat ini progres rata-rata fisik mencapai 30,83 persen dengan pencairan keuangan 70 persen. Kami memastikan seluruh lokasi dapat selesai tepat waktu pada akhir Oktober 2025 sehingga manfaatnya segera dirasakan petani,” tutup dia.


Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.